SELAMAT DATANG PENGUNJUNG DI BLOG MIFTAH EDUCATION

Jumat, 10 Februari 2012

Para Ilmuwan Muslim


 Para Ilmuwan Muslim
 By. Zaini Miftah

Kajian Islam masih perenial simbolik belum universal empirik. Bagaimana  mewujudkan nash al-Quran dan Hadis dalam kehidupan nyata ini? Inilah permasalahan yang paling penting. Dengan kata lain, bagaimana kita membumikan ajaran Islam yang abstrak. Sudah diakui secara luas bahwa para ilmuwan Islam abad IX-XV telah memberikan pencerahan kepada Barat. Ironisnya, umat Islam masih banyak yang belum sadar akan kelalaian ini? Untuk menggugah kesadaran integral tersebut ada baiknya berikut ini dipaparkan sekilas fakta, karya para pemikir Islam yang telah memberikan andil besar terhadap peradaban global.
1.      Ibn Firmas (w. 888), kepadanya dinisbahkan penggunaan pertama mesin atau alat  penerbangan.
2.      Muhammad Musa al-Khawarizmi (w. 846), penemu ilmu Aljabar. Dari namanya “Logaritma” atau “Logaritmus” berasal, sebagai perubahan dari nama “al-Khawarizmi”, “al-Khawarizmus”, atau “al-Khawarizmiyat”.
3.      Abu Bakar al-Razi/Rhazes (864-935 M). Buku utamanya dalam bidang kedokteran, al-Manshuri, the Liber Almansoris, pernah menjadi rujukan di Universitas Eropa selama beberapa abad.
4.      Ibn Sina/Avicenna (980-1037), filosof dan dokter. Karya ensiklopedisnya tentang kedokteran digunakan di perguruan tinggi dan universitas-universitas Eropa hingga awal abad ke-19.
5.      al-Hasan ibn al-Haitsam/Alhazen (965-1039), penemu kamera obscu-ra atau ruang gelap dalam optika.
6.      Abu al-Raihan al-Biruni (973-1050), ilmuwan genius yang menonjol dalam beberapa bidang seperti Goethe. Ia seorang sejarawan ilmu pengetahuan, politisi, ahli bahasa Sansekerta, ilmu falak (astronomi), minerologi, farmalog, dan sebagainya.
7.      ‘Umar al-Khayyam (w. Antara 1211 dan 1311), penyair dan matematikawan, ahli ilmu falak, pembaharu kalender India secara cermat dan lebih akurat dibandingkan dengan kalender Georgorius sekarang. Pembaharuan itu dilakukan sejak 1582.
8.      Ibn Rusyd/Averroes (1162-1198), filosof yang komentar-komentarnya terhadap Aristoteles berpengaruh besar terhadap perkembangan filsafat di Eropa. Lebih dari itu, ia adalah penemu bintik-bintik matahari (bintik-bintik hitam pada matahari).
9.      Ibn al-Nafis (w. 1288), dokter asal Mesir, sang penemu peredaran darah.
10.  Ibn Bathuthah (1304-1368 atau 1377), pelancong asal Marokko yang dapat disetarakan dengan Marcopolo. Ia telah menjelajahi dunia sampai Timbuktu, Peking dan Volgia.
11.  Ibn Khaldun (lahir di Tunis pada tahun 1332 dan meninggal di Kairo tahun 1406),  berkebangsaan Spanyol, bukunya al-Muqaddimah, tidak perlu dijelaskan lagi. Demikian pula, karya sejarahnya tentang dunia dalam buku al-‘Ibar wa Diwan al-Mubtada' wa al-Khabar (Pelajaran dan Kumpulan Asal Mula dan Kondisi [Suatu Negri]). Ia dianggap sebagai pendiri sosiologi dan historiografi modern, dengan memperkenalkan kritik-kritik revolusioner terhadap sumber-sumber sejarah tradisional.
12.  Ahmad ibn Majid, navigator, pelaut yang menemukan penopang (sandaran) dan rujukan (tempat kembali) para pelaut berkaitan dengan melaut pada abad ke-15.
13.  Piri Reis (1480-1553, seorang Turki, ahli geografi, admiral, penulis peta kelautan secara akurat yang masih mengagumkan, dan karyanya itu dapat dilihat dalam bukunya, Kitab-i Bahriye, dan pada lampirannya.
14.  Seyyidi ‘Ali Reis (w. 1562), ahli kelautan, pernah melakukan survey pada pantai-pantai Asia secara ilmiah, dan mempunyai andil dalam pengembangan astronomi kelautan.[1]



[1] Murod Wilfried Hofmann, Sinergi Iman dan Ilmu, dalam Jauhar, Jurnal Pemikiran Islam Kontekstual, vol.4 No.2. PPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003, hlm. 232-234

Tidak ada komentar: